Tuesday, November 20, 2012

Mengenal Digital Rights Management


Perkembangan informasi di dunia digital yang makin pesat mempengaruhi kebiasaan seseorang terutama pada kebutuhan data digital seperi dokumen, music, video, gambar, atau bahkan software. Data konvensional seperti file-file yang ditulis diatas kertas, musik-musik dalam bentuk kaset tape atau piringan hitam, video dalam bentuk video tape, hingga foto-foto yang dicetak diatas kertas foto lambat laun bergeser dengan data-data dalam bentuk digital. Bahkan seiring pekembanganya, data digital sekarang sudah mempunyai kekuatan hukum. Sifat data digital yang fleksibel untuk diedit, digandakan ataupun didistribusikan membuat semakin banyak orang cenderung mencari data digital.

Pada kasus tertentu, beberapa data tersebut mungkin merupakan sebuah data yang dapat dikategorikan sebagai data rahasia. Data ini hanya dapat dibaca atau diberikan pada orang-orang tertentu. Oleh karena itu diperlukan mekanisme atau metode bagaimana mengamankan data digital.

Digital Right Management (DRM) system adalah istilah yang digunakan untuk mengatur data digital dan memproteksinya dari user yang tidak mempunyai hak akses atas data digital tersebut. DRM dirancang untuk menghentikan atau membatasi dari peng-copy-an, perubahan atau pengaksesan data digital tertentu.

Cara kerja DRM cukup simpel, DRM menggunakan enkripsi dengan bentuk sebuah tanda digital. Tanda tersebut seperti sebuah stempel yang unik, memberitahu perangkat atau sistem operasi untuk dapat memainkannya atau tidak. Jika perangkat atau sistem operasi pada computer atau laptop anda bermasalah dengan tanda pada file tersebut, maka file tersebut tidak dapat digunakan atau anda tidak bisa menginstall software tersebut.

Dalam industri musik, DRM menjadi topik yang hangat diperbincangkan pada saat ini. Mengingat tingginya tingkat pembajakan karya seni pada industri tersebut. Penggunaan DRM pada musik internet dilakukan oleh para penyedia konten musik digital online untuk mencegah penggunaan musik yang dipesan dan di-download secara online. DRM pada internet music dapat berupa pendaftaran/berlangganan ke penyedia konten musik. Pengguna layanan terdaftar dapat men-download konten music yang tersedia sampai dengan masa waktu berlaku berlangganan yang ditentukan. Jika masa berlangganan habis, maka pengguna tidak dapat memutar musik yang sudah didownload sebelumnya sampai pengguna memperbaharui status berlangganannya.

Bentuk DRM pada internet music yang lain adalah dengan mengenakan biaya pada setiap konten musik yang di-download dan membatasinya hanya bisa dimainkan di media player tertentu. Selain itu, DRM juga dapat dilakukan dengan cara membatasi masa berlaku sebuah konten musik bisa dimainkan, dengan menyediakan skema pengiriman konten musik yang aman melalui jaringan IP ke PC atau perangkat pemutar musik tertentu sehingga distributor dapat mengontrol penggunaan konten, dan dalam bentuk pengendalian penggandaan ring-tone untuk telepon seluler.

Dalam industri game, DRM menimbulkan banyak pro dan kontra. Pada umumnya metode DRM pada sebuah game diterapkan dengan cara dimana semua gamers yang ingin memainkan sebuah game harus selalu terhubungkan ke internet sepanjang waktu. DRM seperti ini cenderung banyak terlihat di game-game komputer dan salah satu perusahaan yang sudah melihat cara tersebut sebagai cara yang sukses adalah Ubisoft. Buktinya, mereka telah beberapa kali merilis game yang dilengkapi dengan DRM dan yang paling terakhir dirilis adalah Driver: San Francisco. Tapi karena banyak sekali yang memprotes persyaratan tersebut, Ubisoft pun terpaksa mengalah dan ‘memperingan’ syarat tersebut. Dari yang sebelumnya diharuskan untuk selalu online saat bermain, menjadi hanya online di awal permainan untuk memeriksa apakah game tersebut original atau tidak. Setelah itu, kalian bebas untuk memutuskan diri dari internet.

Pada akhirnya, penerapan data digital yang berbasis DRM diharapkan dapat melindungi informasi didalamnya, terutama dari orang-orang yang tidak mempunyai kepentingan. Namun tentu saja tingkat kesuksesan penerapan data digital berbasis DRM juga ditentukan oleh kesiapan user.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes