Siapa Novela Wamipa? Orang Gunung
Saat satu per satu saksi memberikan keterangan, ada kejadian lucu saat 
salah satu saksi asal Paniai Timur berbicara dengan dialeg lokal dan 
terkesan membentak majelis hakim. Saksi dari pasangan Prabowo-Hatta itu 
bernama Novela Nawipa. Perempuan yang menjadi saksi di Kampung Awaputu 
ini menjawab singkat pertanyaan majelis hakim.
Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil 
Presiden 2014 yang digelar Mahkamah Konstitusi memasuki kali keempat. 
Pada sidang hari ini hakim MK mendengarkan pemaparan saksi dari Provinsi
 Papua. 
Ketua MK Hamdan Zoelva giliran pertama bertanya. Hamdan Zoelva 
menanyakan aktivitas pemilu di tempat pemungutan suara (TPS) 
Novela Wamipa 
menjadi saksi. "Tidak ada pemungutan suara karena bilik suara saja tidak
 ada," kata Novela singkat.
Hamdan kembali bertanya, "Apakah di lokasi TPS tersebut ada saksi lain 
dan petugas yang terlihat?" 
Novela Wamipa kembali menjawab dengan aksen lokal 
yang kental, "Saya tidak tahu ada saksi lain atau tidak, yang jelas saya
 ada di sana. Tidak ada aktivitas pemilu, itu saja dari kampung saya, 
terima kasih," kata 
Novela Wamipa.
Jawaban itu membuat Hamdan tersenyum. Ia lantas mempersilahkan hakim 
lain untuk bertanya. Kini giliran Hakim MK Patrialis Akbar. Patrialis 
menanyakan apakah ada masyarakat yang terlihat di lokasi pemungutan 
suara di kampung Novela. Sekali lagi Novela menjawab tegas, "Jangan 
tanya saya Pak, saya juga masyarakat, terima kasih."
Jawaban tersebut membuat Patrialis tersenyum sembari berkata, "Saya 
senang gaya Anda, karena tidak ada gaya begini. Pertahankan!" ujar 
Patrialis sembari tertawa.
Terakhir giliran Hakim Arif Hidayat. Ia menanyakan mengenai jarak antara
 kampung 
Novela Wamipa dengan Distrik. Semula 
Novela Wamipa menjawab jaraknya 300 
kilometer. Menyadari ucapannya salah, Novela kemudian meralatnya. "Maaf 
Pak, saya manusia bukan Tuhan, ada salah maksud saya 300 meter," kata 
Novela.
Hakim Arif lantas bertanya, dengan jarak yang tidak terlalu jauh apakah 
saksi melihat aktivitas pemilu di distrik tersebut. 
Novela Wamipa menolak 
menjawab pertanyaan tersebut. "Saya tidak mau bicara itu. Saya mau 
bicara di kampung saya saja," ujar Novela.
Hakim Arif membalas jawaban tersebut, "Saya kacau ini kalau begini," ujar Arief.
Mendengar celetukan seperti itu, Novela membalas. "Bapak kacau, saya lebih kacau Pak," ujar 
Novela Wamipa sembari tersenyum
Sumber